<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d3807023785933410223\x26blogName\x3dits+not+my+story\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://itsnotmystory.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://itsnotmystory.blogspot.com/\x26vt\x3d-1208262898635167423', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Oh hello. I am Sascha and I am 16. I live in Dallas, TX. This is my story, journal, diary and things that happened to my current life. Your comments are highly appreciated.





Friday, September 4, 2009
English Class

Aku membuka pintu ruang 109 dengan ragu - ragu. Aku takut kelas yang kumasuki bukan kelas Bahasa Inggris. Di depan kelas sudah ada seorang guru yang sedang menulis di papan tulis. 

English III - Kelley Pitzer

Oh thank God I'm in the right class haha. Aku memilih tempat duduk ditengah, diantara lima baris. Alasan nya sangat sederhana, agar aku dapat berkenalan dengan sebelah kiri dan kanan ku. Aku melihat sekelilingku. Oh ini bahkan lebih menyedihkan, tak ada orang yang ku kenal, tak satu pun. Dan kupikir tak ada yang menyadari bahwa aku pelajar pertukaran karena hampir semua orang mengira ku orang spanyol atau meksiko. Well, kurasa aku hanya  bisa menunggu sampai kelas dimulai. Sesaat sebelumnya, terdengar suara ribut dari depan kelas.

Segerombolan anak laki - laki berperawakan tinggi masuk ke kelas ku. Oh no. The Chandlers and Friends. Mengapa aku bisa mendapat satu kelas dengan mereka? I don't really want to meet them, again. The Chandlers, Mark and Dave. Mereka memanggilnya Si Kembar Sadis. Two Boys, Two times meaner. Mark dan Dave terkenal karena keduanya bermain di tim futbol, kaya, dan tergolong anak yang bandel.

Aku melirik kearah mereka berdua. Tatapan mereka tajam, aku tak ingin berada terlalu dekat dengan mereka. Sekilas jika kulihat - lihat, mereka berdua mirip sekali dengan versi redhead dan blackhair nya Draco Malfoy. Mark mengecat rambut nya hitam, agar orang - orang dapat melihat perbedaan pada diri mereka.

--

Aku jadi ingat pertemuan pertama ku dengan The Chandlers. Saat itu, awal Agustus ketika aku baru saja pindah di The Falls. Aku, Lena, Maddie, dan Sarah - Tetangga kami, berenang di The Falls Community Pool dibelakang rumah ku. 

Sepanjang perjalanan, aku mengobrol dengan Sarah. Sarah, tetangga ku, lumayan terkenal reputasi nya sebagai Ratu Gosip sekolah.

"Come on Sarah, give me some names." ujar ku.

"Of what?" Tanya Sarah.

"People-to-talk-to and People-not-to-talk-to in school."

"Oh, okay. Don't Talk to Rachael Moore, She's a bitch. She doesn't even have girl friends in school."

"Rachael Moore, Rachael Moore.. OK! Who else?" tanya ku.

"Hmm.. The Chandlers. Don't talk to them."

"The Chandlers, is it a gang or something? Why can't I?"

"No, it's a twins. Just don't talk to them because they're bad boys, Dumbs And plus, real annoying. Ok." Jelas Sarah. Kami sudah sampai di depan Kolam Renang.

"Hey, you just told Sascha not to talk with The Chandlers just because one of them is your ex, aite? haha." Ujar Maddie.

"Shhh. Oh No. You're lucky, Sasch." ujar Sarah sambil menepuk pundak ku.

Kami bersiap memasuki kolam saat kulihat disana ada segerombolan anak laki- laki sedang berenang, diantaranya ada dua orang anak kembar.

"Hey Girls. Hey Madison, When's Jenny going to comeback? and who's there?"

"Hey Mark. I don't know when will Jenny go back here. They're my new foreign sisters." Ujar Maddie sambil menunjuk kearah ku dan Lena.

"Really, where are you from?" Tanya Mark pada ku.

"Indonesia."

"What? Where is that?" tanya Mark dengan wajah bingung, seolah - olah Indonesia adalah planet yang letaknya sejuta kilometer dari bumi.

"Its down south, near Australia."

"What kind of drink do you like in Indonesia?" tanya Dave padaku. such a jerk question, isn't it?

"I like Tequilla Sunrise." jawab ku.

"Ah good, we are making some Sunrise this weekend in my house, Summer Party. Wanna come?"

Diam - diam Maddie menyubit ku.

"The Chandlers, remember?" bisik Maddie.

Aku teringat seketika, dan lupa menjawab pertanyaan Dave.

"Hey hey, what's that whisper for?"

"Nothing." Jawab Maddie.

"What? Liar, tell me, is it bad or good? what was that?" Ujar Mark sambil mencipratkan air kearah Maddie.

"Nothing, we gotta go, nice to see you guys anyway." Jawab Maddie. Akhirnya kami pun tidak jadi berenang dan pulang dengan hati kecewa.

---

Suara bisikan menyadarkan ku dari lamunan ku. Aku masih di kelas English. Aku menoleh ke kanan kiri untuk mencari asal bisikan itu. Sesaat kemudian, seseorang menyolek ku. Ternyata Dave Chandler.

"Sascha, did we ever meet before? Are you Madison's sister?" tanya nya sambil berbisik.

"Yes. We met at the pool." jawab ku. Aku tak berani melihat langsung ke mata nya. Tatapan nya terlalu tajam untuk ku.

"Cool. Where are you from?" tanya Dave. OH MY GOD. is he dumb or something? i thought I've told the whole class that i came from Indonesia.

"Indonesia." Jawab ku, sambil tersenyum.

Akhirnya bel pun berbunyi. Menandakan aku harus segera berpindah ke kelas yang lain. Aku mengecek jadwal ku. Hmm, Sejarah Amerika Serikat. Aku melangkah keluar kelas menuju kelas sejarah ku dengan semangat. Semoga aku tak bertemu The Chandlers lagi kali ini.