Tuesday, September 8, 2009
Makan Siang Kelabu
Sisa hari pertama ku di sekolah cukup menyenangkan. Di kelas Anatomi - Fisiologi aku mendapat cukup banyak teman yang penasaran tentang Indonesia. Terkadang aku agak merasa terasingkan, karena mereka pikir Indonesia itu hutan rimba yang penuh dengan dunia mistis ketimuran. Oops, ckck pemikiran yang aneh. Saat itu juga aku tunjukkan mereka tentang Indonesia via Google. Oh Google, terima kasih kau telah meringankan beban ku. Kutunjukkan Jakarta pada mereka, yang dapat kubilang, arsitektur nya tak kalah dengan Dallas, Kota ku. Lalu mereka pun takjub. Well, I'm proud of being Indonesian Citizen! Di kelas ini aku duduk dengan seorang gadis bernama Rachael. Dan tanpa kusadari ternyata setelah pelajaran Anatomi, kami mempunyai jam pelajaran US History yang bersamaan. Kami pun menuju kelas US History bersama - sama. namun kami memilih tempat duduk yang agak berjauhan disana. Aku merasa agak sedih sesudah pelajaran US History usai, karena aku mempunyai jam lunch yang berbeda dengan Maddie dan Lena. Duh mana lagi puasa, sendirian, gaada temen ke kantin pula. Namun tiba - tiba Rachael menunggu ku di depan pintu kelas sejarah. "Hey Sascha, how's your first day school?" Tanya Rachael. "It's great. The people are so nice to me. Anyway where are you going? is it lunch time?" "Yes it is. anyway wanna go lunch with me?" "Sure!" Jawab ku sambil tersenyum. Lalu aku dan Rachael berjalan menuju kantin. Kantin sangat penuh dengan anak - anak. Tidaklah benar jika di film-film tentang American High Schools, kita melihat kantin yang dibagi - bagi sesuai dengan geng kita. Nyata nya tidak. Disini kita bebas memilih tempat dimana saja. Namun memang mereka duduk berdasarkan teman masing - masing. Biar kuberitahu pembagian nya. di dekat pintu timur kantin, Ada barisan Sophomores, and A bunch of Emo kids. You know, people who goes around with Skinny Jeans, Gothic Eyeliners, Straightened Hair, Band Tees, Piercings, Fake Tattoos, Ipods, and they don't do Sports. Harus kuakui, beberapa diantara mereka sangat tampan. Apalagi empat orang diantara mereka. Oh My God, I've never seen such cute guys like them, they all look like Christofer Drew. so I call them The Drew Gang. Aku ingin sekali mengenal salah satu diantara mereka, sayangnya tak seorang pun dari mereka yang mempunyai kelas yang sama denganku. I'll figure it out. Di dekat pintu kantin yang lain, duduk segerombolan anak sporty. Ya, siapa lagi kalau bukan The Chandlers and Friends. "You know them?" Tanya Rachael sambil menunjuk kearah meja The Chandlers. "Who? No, they just seem... familiar." Jawabku sambil berpaling. Aku duduk bersama geng Rachael. Mata ku melihat ke sekeliling, mungkin saja aku mempunyai jam lunch yang sama dengan Maddie, atau Lena. Tapi setelah ku lihat - lihat, ternyata aku sendirian. Lalu Rachael memperkenalkan ku kepada teman - teman nya. Mereka sangat banyak. Dan dapat kubilang, mereka semua pria. Rachael satu - satunya perempuan di geng ini karena geng ini adalah geng Rob, Pacar Rachael. Mereka sibuk pacaran. Sedangkan aku, melongo diantara teman - teman Rachael. Disana ada David, Andrew, dan Andrew yang lain, dan Arvie. They are all boys. Mati kutu deh ga tau mau ngobrol apa. akhirnya salah satu dari mereka, Andrew mulai mengajak ku ngobrol. "You sure dont wanna eat something?" Tanya Andrew sambil menawarkan lunch nya padaku. "No, thanks, I'm Fasting." Jawab ku. "Wow, for what? Religion?" tanya Andrew yang lain. "Yes. I'm moslem." Jawab ku. Saat itu juga, hampir semua orang di geng nya Rob menoleh kearah ku, terdiam sejenak, menunggu kata - kata selanjutnya. "Whoa, that's awesome. Tell me more about fasting." Tanya seorang wanita - bukan geng Rob, hanya lewat saja, namun dia terkesan, dan mungkin - penasaran, mendengar kata "moslem" beberapa menit yang lalu. Hal itu tak mengherankan, semenjak aku satu - satu nya muslim di sekolah ku saat ini. "Well, it's a moslem tradition when you are not allowed to eat, drink, cry, or get angry to everyone from sunrise to sunset for a month every year." Jelas ku. Semua orang menyimak ku dengan saksama. Seakan ingin tahu. "That sounds tough. So you havent drink anything today?" Tanya Andrew. "Yes, pretty much." "Dude, I would die. Haha." Sahut seseorang dari depan meja ku. Lalu kami tertawa bersama. Well, aku senang sekali mereka menyambut muslim dengan senang hati. Semua yang kupikirkan tentang sifat anak - anak amerika ternyata salah sekali. Mereka baik, dan pretty much open-minded. Bel pun berbunyi menandakan waktu makan siang telah usai. Aku melihat jadwal ku. Oh, tidak, Kalkulus. Mereka bilang pelajaran ini sangat susah. Hal ini membuat ku jadi ciut lol. Akhirnya kami berjalan ke kelas masing - masing. Makan Siang Kelabu ku berubah menjadi satu jam yang menyenangkan dengan teman - teman baru ku. Walaupun aku tidak dapat mengingat nama mereka satu - persatu, namun aku sangat senang, I've got other new friends! dan mereka pun mengingatkan ku untuk makan siang lagi bersama mereka esok hari. |
|